Tak bisa berkata apa apa ku hanya memandang antara dirimu seorang hamba dan
Dia Tuhan menghadirkannya dalam kehidupanku. Sedangkan dalam fikirku masih
terikat rasa takut akan kebenaran hadirnya musibah. Apa ini hanya sebuah pelajaran
ataukah nikmatnya sebuah ujian? Hanya demi menghindari sebuah dosa, ku hanya
bisa berlari di tempat. Berlalu menjauh meninggalkan, tak mungkin ku
meninggalkannya dalam keadaan gelap dijalanan yang sepi karena putusnya aliran
listrik. Berhenti sejenak mendekap rasa, tak mungkin aku mendekat di antara
gelap dan sepi karena jauh dari keramaian. Menjaga jarak memandang jauh ku
masih menghormati cinta dalam hati, ku masih mematuhi ketetapan Allah SWT.
Terkadang dalam cinta,aku masih meragukan hatiku sendiri dan berfikir “apa
ini hadiah istimewah dari Allah atas agama, ilmu dan ketaatan yang ku miliki?”
semakin rasa ini melintas semakin ku denyutkan tegas ku Berdzikir pada Allah,
mengusir iblis yang mencoba mengusik. Karena aku tahu fikiran ini hadir atas
belaian halus iblis mengusik. Aku berlindung pada Allah dari godaan syaithan
yang terkutuk. Dengan apa ku berlindung? Seperti ketika ada hujan turun, apakah
aku hanya berucap “aku berlindung dari air hujan yang deras” tidak mendekati
payung besar? bisa bisa basah kuyup. Maka haruslah mendekat dengan apa kita
mendekat? Bismillah! (dengan menyebut nama “Allah”). Karena Allah suda
mengatakan “bila kamu dekat maka Aku dekat,bahkan lebih dekat”. Allah pasti
melindungi karena Dia maha pengasih,mengasihi bagi yang terkasih. Siapa yang
terkasih? Kekasih Yang selalu berdzikir. Allah maha penyayang bagi yang
tersayang, siapa yang tersayang? Kekasih yang selalu berdzikir. Sedikit pengertian
arti ta’awudz. Harusnya kita bersyukur pada Allah “Alhamdulillahirobbil’aalamiin”
karena segala puji bagi yang terpuji, Dialah Tuhan yang selalu dipuji puji
seluruh alam semesta. Malukah kita pada sseluru alam semesta sebagai ciptaan
Allah selalu memuji berdzikir beribadah pada Tuhannya dengan cara yang kita
tidak tau, sedangkan kita tak sedikitpun mengingatNya bahkan tanpa kita sadar,
kita sering mencaci Tuhan. Untungnya Allah
itu “Arrohmanirrohim” masih mengulang kata setelah ada di ayat pertama
(alfatiha) di ulang lagi ayat ke tiga. Betapa dasyatnya surat Alfatiha itu yang
menunjukkan bahwa Allah itu benar benar maha pengasih dan maha penyayang, yang
tentunya pada orang yang hatinya penuh dengan dzikir Bismillah (mengingat dengan
menyebut nama “Allaah”). Namun berdzikir (mengingat) Allah itu ada tata cara
dan silsilah agar sampai, tak mungkin kita sampai diatas rumah tanpa tangga. Belajarlah
dan tanyakan pada ahlinya.
Terkadang dalam cinta,aku berfikir “seberapa pantas dia untukku perjuangkan
cintaku padanya hanya untuk bisa hidup bersamanya?” sedangkan dia sedikitpun
tak menyentuh cinta yang ku berikan. Dan aku pun tak bisa berkutik
dihadapannya, kembali lagi hanya kepada Allah aku serahkan semuanya karena
Dialah yang maha mengatur segalanya. Tinggal aku haarus belajar sabar dan
ikhlas atas Rahmat petunjukNya nanti (menunggu maupun menghadapi).
Menjalin hubungan pada manusia merupakan ibadah,namun haruslah yang baik
tanpa sedikitpun dosa menggoresnya maka hubungan itu bisa dikatakan sebuah
ibadah. Begitu juga pada pekerjaan,berumah tangga, dan apapun yang kita
lakukan. Karena pada dasarnya manusia diciptakan Allah hanya untuk beribadah kepadaNya.
Allah itu maha mengetahui kadar kurang lebihnya pada setiap manusia, seperti halnya ibu membuat (memasak)
sayur, kurang asin ditambahkan garam,kebanyakan air dikurangi airnya,dst. Begitu
juga pada diri manusia yang Allah ciptakan. Jadi janganlah risau atas kehidupan
yang menimpa. Koreksilah diri benarkah kita melangkah, benarkah kita atas
perbuatan kita. Mungkin apapun yang kita hadapi adalah ujian (bagi orang taat).
Ataukah azab (bagi orang salah). Namun semua ini hanya sekedar untuk
mengingatkan kita sebagai tolak ukur seberapa dekat kita pada Allah. Lebih lama
mana, antara 1.kita bersujud sebagai
hamba yang pasrah padaNya dan 2.berdoa sebagai hamba yang ingin segalanya. Sesungguhnya
Allah mengetahui segala maksud dan isi hatimu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar