Misbahul Fadli

As-Saffaat 35-36

Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka:

"Laa ilaaha illallah"

(Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah)

mereka menyombongkan diri,dan mereka berkata:

"Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?"

Powered By Misbahul Fadli

Halaman

27/10/2014

Tentang Cinta Misbahulfadly Ali Mashabi



Tak bisa berkata apa apa ku hanya memandang antara dirimu seorang hamba dan Dia Tuhan menghadirkannya dalam kehidupanku. Sedangkan dalam fikirku masih terikat rasa takut akan kebenaran hadirnya musibah. Apa ini hanya sebuah pelajaran ataukah nikmatnya sebuah ujian? Hanya demi menghindari sebuah dosa, ku hanya bisa berlari di tempat. Berlalu menjauh meninggalkan, tak mungkin ku meninggalkannya dalam keadaan gelap dijalanan yang sepi karena putusnya aliran listrik. Berhenti sejenak mendekap rasa, tak mungkin aku mendekat di antara gelap dan sepi karena jauh dari keramaian. Menjaga jarak memandang jauh ku masih menghormati cinta dalam hati, ku masih mematuhi ketetapan Allah SWT.
Terkadang dalam cinta,aku masih meragukan hatiku sendiri dan berfikir “apa ini hadiah istimewah dari Allah atas agama, ilmu dan ketaatan yang ku miliki?” semakin rasa ini melintas semakin ku denyutkan tegas ku Berdzikir pada Allah, mengusir iblis yang mencoba mengusik. Karena aku tahu fikiran ini hadir atas belaian halus iblis mengusik. Aku berlindung pada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk. Dengan apa ku berlindung? Seperti ketika ada hujan turun, apakah aku hanya berucap “aku berlindung dari air hujan yang deras” tidak mendekati payung besar? bisa bisa basah kuyup. Maka haruslah mendekat dengan apa kita mendekat? Bismillah! (dengan menyebut nama “Allah”). Karena Allah suda mengatakan “bila kamu dekat maka Aku dekat,bahkan lebih dekat”. Allah pasti melindungi karena Dia maha pengasih,mengasihi bagi yang terkasih. Siapa yang terkasih? Kekasih Yang selalu berdzikir. Allah maha penyayang bagi yang tersayang, siapa yang tersayang? Kekasih yang selalu berdzikir. Sedikit pengertian arti ta’awudz. Harusnya kita bersyukur pada Allah “Alhamdulillahirobbil’aalamiin” karena segala puji bagi yang terpuji, Dialah Tuhan yang selalu dipuji puji seluruh alam semesta. Malukah kita pada sseluru alam semesta sebagai ciptaan Allah selalu memuji berdzikir beribadah pada Tuhannya dengan cara yang kita tidak tau, sedangkan kita tak sedikitpun mengingatNya bahkan tanpa kita sadar, kita sering  mencaci Tuhan. Untungnya Allah itu “Arrohmanirrohim” masih mengulang kata setelah ada di ayat pertama (alfatiha) di ulang lagi ayat ke tiga. Betapa dasyatnya surat Alfatiha itu yang menunjukkan bahwa Allah itu benar benar maha pengasih dan maha penyayang, yang tentunya pada orang yang hatinya penuh dengan dzikir Bismillah (mengingat dengan menyebut nama “Allaah”). Namun berdzikir (mengingat) Allah itu ada tata cara dan silsilah agar sampai, tak mungkin kita sampai diatas rumah tanpa tangga. Belajarlah dan tanyakan pada ahlinya.
Terkadang dalam cinta,aku berfikir “seberapa pantas dia untukku perjuangkan cintaku padanya hanya untuk bisa hidup bersamanya?” sedangkan dia sedikitpun tak menyentuh cinta yang ku berikan. Dan aku pun tak bisa berkutik dihadapannya, kembali lagi hanya kepada Allah aku serahkan semuanya karena Dialah yang maha mengatur segalanya. Tinggal aku haarus belajar sabar dan ikhlas atas Rahmat petunjukNya nanti (menunggu maupun menghadapi).
Menjalin hubungan pada manusia merupakan ibadah,namun haruslah yang baik tanpa sedikitpun dosa menggoresnya maka hubungan itu bisa dikatakan sebuah ibadah. Begitu juga pada pekerjaan,berumah tangga, dan apapun yang kita lakukan. Karena pada dasarnya manusia diciptakan Allah hanya untuk beribadah kepadaNya.
Allah itu maha mengetahui kadar kurang lebihnya pada setiap  manusia, seperti halnya ibu membuat (memasak) sayur, kurang asin ditambahkan garam,kebanyakan air dikurangi airnya,dst. Begitu juga pada diri manusia yang Allah ciptakan. Jadi janganlah risau atas kehidupan yang menimpa. Koreksilah diri benarkah kita melangkah, benarkah kita atas perbuatan kita. Mungkin apapun yang kita hadapi adalah ujian (bagi orang taat). Ataukah azab (bagi orang salah). Namun semua ini hanya sekedar untuk mengingatkan kita sebagai tolak ukur seberapa dekat kita pada Allah. Lebih lama mana, antara 1.kita bersujud  sebagai hamba yang pasrah padaNya dan 2.berdoa sebagai hamba yang ingin segalanya. Sesungguhnya Allah mengetahui segala maksud dan isi hatimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar