Misbahul Fadli

As-Saffaat 35-36

Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka:

"Laa ilaaha illallah"

(Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah)

mereka menyombongkan diri,dan mereka berkata:

"Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?"

Powered By Misbahul Fadli

Halaman

09/01/2012

Tasawwuf dan Kenyataan Sejarah

Introspeksi arti tasawuf meliputi misi, visi, pertumbuh an, factor pendorong kemunculan, dan posisinya sebagai bagian dari epistimologi ; Ada beberapa definisi tasawuf, antara lain didefinisikan sebagai bukan gerak lahir dan bukan pengetahuan, tetapi kebijakan ; Al-Junaidi al-Baghdadi menyatakan bahwa tasawuf adalah penyerahan diri kepada Alloh ; Ada juga yang berpendapat bahwa tasawuf adalah makan sedikit demi mencari kedamaian dalam Dzat Alloh dan menarik diri dari khalayak ramai ; Kalau membaca terus definisi -definisi tasawuf yang ada, kita bias terjebak dalam satu pojok : Tasawuf, kalau begitu sama dengan zuhud ; tasawuf berarti lapar ; Ada yang mengatakan bahwa agar kita tidak cepat dimasuki syetan, kita harus mengosongkan perut sehingga mudah mengendalikan diri ; Akan tetapi ada juga yang secara bers eloroh mengatakan, justru perut harus diisi agar syetan tidak bias masuk ; Ada yang menyimpulkan bahwa tasawuf pada intinya adalah zuhud ; Tasawuf, seolah -olah hanya terkait dengan urusan akhirat , tidak dengan dunia ; reaksinya pada dunia adalah negative dan mengharuskan hidup miskin ; Adakah tasawuf memang demikian ??? Tampaknya kita harus berkunjung ke sarang para sufi ; sebab, belajar tasawuf hanya mendengar saja, sama artinya dengan tidak belajar ; seperti halnya ketika kita belajar mengemudi mobil hanya melalui ceramah saja, tanpa praktik ; Definisi-definisi diatas, tidak menjelaskan tasawuf yang sebenarnya. Definisi tersebut hanya petunjuk saja. Tujuan tasawuf tidak akan dapat difahami dan dijelaskan dengan persepsi apapun, filosofis maupun yang lain. Hanya ke’arifan hati yang mampu memahami sebagian dari banyak seginya. Diperlukan suatu pengalaman rohani yang tidak bergantung pada methode - methode indra ataupun pemikiran. Timbulnya tasawuf dalam Islam bukan sesuatu yang aneh, bahkan wajib ; Kurang ke- Islamannya apabila seseorang tidak mengambil tasawuf ; Nabi saw sebelum menjadi Rasul … adalah seorang sufi,; Beliau saw hidup sederhana, memikirkan kebenaran, merenungkan alam dan bertapa (Uzalah). Fazlur Rohman mengatakan bahwa permulaan gerakan sufi berhubungan dengan satu kelompok muslim yang senang melakukan bertapa ; Mereka senang membaca al -Qur’an dengan cara menangis ; Mereka juga senang bercerita dan cerita-cerita mereka sangat mempengaruhi para pendengarnya ; Akan tetapi yang penting disin i adalah bahwa Nabi saw sebelum menjadi Rasul maupun sesudahnya … adalah seorang sufi. ; Demikian juga halnya para shohabat beliau saw ; Hanya saja, waktu itu belum dikenal yang namanya tasawuf. Urutan riyadlohnya belum dikodifikasikan dan belum dibuat rumusan-rumusan. Sekarang, tasawuf sudah menjadi berbagai thoriqoh, methode -methodenya sudah begitu teratur. Di zaman Rasul saw dan para shohabat, tasawuf belum seperti sekarang. Namun, pada essensinya mereka sama dengan para sufi zaman -zaman selanjutnya. Banyak orang belum begitu faham tentang apa itu tasawuf dan apa itu thoriqoh. Konsekwensinya, kalau kita ingin mengambil tasawuf, pasti kita mengambil thoriqoh, sebab pengamalan tasawuf ada dalam berbagai thoriqoh . ; Apabila tasawuf hanya diartikan sebaga i banyak puasa, tidak mau diajak korupsi, atau hanya diartikan sebagai suatu sikap keilmuan, orang tidak perlu ikut/masuk thoriqoh ; Akan tetapi , apabila tasawuf sudah mencapai pengertiasn riyadloh (latihan dengan menempuh berbagai tingkatan tertentu), or ang harus mengambil thoriqoh. Harus ada bentuknya, apapun namanya, Qodiriyah, Naqsabandiyah, dsbnya. Hal ini penting bila menghadapi anggapan orang yang mengatakan bahwa thoriqoh atau tasawuf bukan ajaran Islam atau bid’ah ; sebelum menjadi Rasul, Nabi M uhammad saw adalah seorang sufi ; Para shohabat yang tinggal di Shuffah -pun tidak diusir oleh Nabi saw , bahkan Nabi saw meminta para shohabat yang lain untuk membantu memberi makan mereka . Ajaran tawakkal didalam al -Qur’an mendorong timbulnya tasawuf ya ng bercirikan zuhud. Tawakkal adalah penyerahan diri. Pentingnya pengalaman spiritual yang ditekankan didalam al-Qur’an juga memberikan pengaruh bagi timbulnya tasawuf. Menurut Fazlur Rohman, Nabi saw benar-benar diperintah oleh Alloh Swt menjadi rosul setelah Beliau saw menyaksikan sesuatu melalui pengalaman -pengalaman spiritual ; Jadi, kesadaran ke-Rasulan justru dimulai dari pengalaman spiritual ; Fazlur Rohman melihat ayat - ayat yang berisi hal-hal spiritual umumnya sebagai ayat -ayat yang diturunkan di Makkah ; Jarang dijumpai ayat-ayat Madaniyah yang berisi pentingnya pengalaman -pengalaman spiritual. Kenyataan ini mengharuskan adanya dasar -dasar keyaqinan dari dorongan pengalaman spiritual terlebih dahulu yang kelak akan menjadi landasan bagi pembangu nan ummat Islam di Madinah . Pengalaman spiritual termasuk sikap tawakkal dan hidup sederhana, bermuara dari zuhud ; Faktor paling dominant yang menyebabkan timbulnya gerakaan tasawuf adalah ajaran zuhud didalam Islam ; ZUHUD = hidup sederhana . Perkembangan tasawuf mempunyai makna yang khusus ketika muncul guru -guru sufi ; Pada tahap pertama, berjalanlah tasawuf dalam arti zuhud dan ibzdzh-ibzdzh sunnah . Hal ini sudah terjadi di zaman Nabi saw ; Tahap kedua muncul guru -guru sufi yang sudah mencapai tingkatan tinggi. Mereka mengajarkan wirid dan thoriqohnya. ; Sebelum masa al-Ghozali-pun, jenis-jenis thoriqoh ; Lalu ada perkembangan yang sangat berarti di zaman al -Ghozali ayang berjalan cukup panjang . Pada masa itu tasawuf sudah berbeda dari sebelumnya , karena sudah bercampur dengan filsafat. Di kalangan Syi’ah, tradisi tasawuf kuat sekali, disertai dengan filsafat dan fiqih ortodoks yang kokoh. Fikiran Syi’ah memang agak ganjil. Fiqih Syi’ah kadang -kadang tampak rasional dan kadang-kadang tampak kaku sekali. Filsafat mereka juga kadang -kadang rasional sekali dan kadang-kadang justru bercampur dengan irfan sehingga tidak tampak lagi cirri rasionalnya. Kesimpulannya, bahwasanya tasawuf memang sudah ada sejak zaman Nabi saw, namun sa’at itu belum di modifikasi seperti pada sa’at ini. Jadi … bagi siapapun yang tidak sefaham dengan doktrin tasawuf, apalagi sampai berkata bahwa tasawuf itu bid’ah, berarti dia tidak membaca dan memetik intisari sejarah yang penuh hikmah dan arti .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar